REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Koordinasi Kontras Chris Biantoro mengatakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus lebih proaktif dalam mengungkap keterlibatan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam rangka memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Bawaslu terkait keterlibatan Babinsa itu harus lebih proaktif untuk mengungkap kasus itu karena ada beberapa media yg mengangkat berita Babinsa ini dan itu jelas membawa simbol partai," ujar Chris Biantoro di Kantor Kontras, Jakarta, Ahad (8/6).
Menurut dia, keterlibatan Babinsa yang membawa simbol partai menunjukan TNI tidak netral dalam Pilpres.
"TNI AD telah menghukum Komandan Komando Rayon Militer Gambir, Jakarta Pusat Kapten (inf) Saliman dan Kopral Satu Rusfandi," kata dia.
Ia mengutarakan kasus tersebut harus diusut dalang sebenarnya karena tidak mungkin Babinsa mempertaruhkan pangkatnya dan punya inisiatif sendiri untuk bergerak jika tidak ada afiliasi dari pihak lain.