REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Direktur Pengembangan Usaha Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Adam Bachtiar menegaskan, pihaknya akan tetap menjaga netralitas politik dalam pemilihan umum presiden (Pilpres) 9 Juli 2014.
"Dalam menjaga netralitas itu LPP TVRI tidak akan berpihak kepada calon presiden dan wakil presiden yang bertarung. Mereka punya peluang dan kesempatan yang sama," kata Direktur Adam Bachtiar di Denpasar, Senin (9/6).
Seusai acara serah terima jabatan Kepala LPP TVRI Bali dari Iryani Sunusi kepada penggantinya Sarifudin Lalu, ia mengatakan, TVRI memberikan porsi yang sama dalam menyiarkan kedua calon presiden dan wakil presiden.
"Calon presiden dan wakil presiden mendapat kesempatan yang sama untuk diberitakan oleh lembaga penyiaran publik secara netral," ujar Adam Bachtiar.
Ia menambahkan, seluruh karyawan di pusat maupun daerah akan menjaga netralitas dalam pilres, jika ada yang tidak netral akan diberikan sanksi.
LPP TVRI mendapat kepercayaan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyelenggarakan empat kali pelaksanaan debat presiden dan wakil presiden yang disiarkan langsung oleh 28 stasiun TVRI yang ada di seluruh Indonesia.
Adam Bachtiar menjelaskan, debat dua calon presiden pertama dilaksanakan pada 9 Juni 2014, menyusul yang kedua debat dua calon wakil presiden pada 15 Juni 2014, ketiga kembali debat dua calon presiden pada 22 Juni 2014 dan debat yang keempat 29 Juni 20014 menampilkan kedua capres dan kedua cawapres.
"Untuk itu LPP TVRI dengan segenap karyawannya di pusat dan daerah akan menjaga netralitas politik terhadap pelaksanaan pilres," ujarnya.
Pilpres diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung oleh Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PKS, PPP, dan PBB.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua adalah Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI.