Jokowi: Widji Thukul Harus Ditemukan, Hidup atau Mati
Senin , 09 Jun 2014, 20:25 WIB
antara
Joko Widodo (baju kotak-kotak)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan mengusut tuntas kasus hilangnya sastrawan Widji Thukul jika berhasil memimpin pemerintahan. Menurutnya, seorang aktivis itu harus ditemukan, baik dalam keadaan hidup atau mati. 

"Jelas harus ditemukan, dong. Bisa ditemukan hidup, bisa ditemukan meninggal," ucapnya, Senin (9/6).

Capres dengan nomor urut dua tersebut juga berjanji akan mengusut kasus pelanggaran HAM lain. Termasuk kasus hilangnya 13 aktivis dalam kerusuhan 1998.  

"Kalau nanti ada sebuah rekonsilisasi dari fakta-fakta, ya tidak soal. Tapi, ya harus jelas. Masa ada 13 orang tidak ketemu," kata capres yang mengenakan kostum kampanye kemeja kotak-kotak tersebut.

Jokowi mengaku kenal dekat dengan Thukul yang merupakan sastrawan asal Solo. Bahkan, Jokowi juga mengenal anak dan istri Thukul. 

"Ya kenal. Anak istrinya saya tahu, rumahnya ya tahu. Puisinya, ya semua orang tahu," ujar mantan wali kota Solo tersebut.

Widji Thukul merupakan salah satu aktivis yang diculik dan hilang sejak peristiwa kerusuhan 1998. Sejumlah orang masih melihatnya di Jakarta pada April 1998. Thukul masuk daftar orang hilang sejak 2000.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Halimatus Sa'diyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar