Sejumlah siswa dan relawan pendukung Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Penyelamat Indonesia (KOMPI) melakukan pawai dan aksi long march menuju Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (7/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengalami peningkatan. Masyarakat Indonesia secara umum dinilai semakin positif memandang capres dan cawapres nomor urut 1 itu.
Direktur Eksekutif Fokus Survei Indonesia (FSI), Iswan Abdulah mengatakan, elektabilitas pasangan koalisi Merah Putih itu berada di atas Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Survei dilakukan pada 20-30 Mei 2014 dengan pendekatan deskriptif dan wawancara tatap muka serta metode multistage random sampling. Jumlah sampel sebanyak 3.256 responden yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten seluruh Indonesia. Margin error survei ini 1,67 persen dengan tingkat kepercayaan 95 person
Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Hatta mendapatkan angka 45,7 persen. Sementara Jokowi-Jusuf Kalla mendapatkan angka 45,2 persen. "Sedangkan yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 9,1 persen," kata Iswan dalam keterangannya, Senin (9/6).
Dari survei itu, ujar Iswan, diketahui kalau masyarakat menginginkan pemimpin yang kuat dan tegas. Kemudian, jujur dan berintegritas, menjamin rasa aman, berkharisma dan berwibawa, serta pintar dan bekerja keras.
Ia mengatakan, masyarakat yang ingin pemimpin tegas sebesar 28 persen. Sedangkan jujur dan berintegritas 17,5 persen, menjamin rasa aman 12,5 persen, berkharisma dan berwibawa 11,6 persen, pintar dan bekerja keras 10,4 persen. "Sisanya terbagi dalam kategori lainnya," paparnya.
Iswan menuturkan, melambungnya elektabilitas Prabowo-Hatta lantaran rasa kepercayaan masyarakat kian meningkat ketimbang kepada Jokowi-JK. Selain itu, Prabowo-Hatta unggul karena lebih banyak diterima oleh berbagai elemen masyarakat secara sukarela.
