Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Jusuf Kalla (kanan) beserta pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kedua kiri) dan Hatta Rajasa (kiri) serta Ketua KPU, Husni Kamil Manik (tengah)
REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan, presiden baru terpilih nanti harus bisa membebaskan Indonesia dari utang luar negeri.
"Contohnya kasus Freeport, bayangkan kekayaan alam kita di Jayapura hanya bisa dinikmati satu persen, 99 persen lagi di bawa keluar. Seharusnya minimal 50 persen untuk rakyat," kata Rusli, yang juga ketua DPD I Partai Golkar Gorontalo itu.
Menurutnya, jika presiden baru bisa mengembalikan ruh pasal 33 UUD 1945, maka Indonesia tidak perlu mengemis dan berutang kepada negara lain.
"Kalau diatur dengan tepat, 240 juta penduduk Indonesia bisa hidup sejahtera. Kenapa sekarang tidak? Karena harta kekayaan kita dirampok, dirampas oleh investor asing, " ujarnya.
Ia berharap presiden baru merupakan figur yang tegas dan berani melawan para penjajah. "Saya katakan kita masih dijajah oleh pihak asing, dengan menguasai sebagian besar sumber daya alam kita. Dan itu tidak bisa dianggap sepele," tambahnya.
Selain figur pemimpin yang kuat, kata dia, kabinet yang dibentuk presiden baru harus profesional dan bukan atas dasar bagi-bagi jabatan.
Ia memandang masyarakat sudah jenuh dengan gaya kepemimpinan ragu-ragu dan lambat dalam mengambil keputusan.