Atasi Korupsi, ISNU Dukung Gagasan Jokowi
Rabu , 11 Jun 2014, 17:15 WIB
Korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Mahmoud Syaltout, menyatakan perilaku korupsi yang menjangkiti sebagian pejabat publik sesungguhnya bukan disebabkan masalah gaji rendah.

Syaltout menilai perilaku korupsi itu lebih dipicu karena faktor kerasukan. Ia pun menyitir slogan Revolusi Moral sebagaimana diusung oleh salah satu calon presiden Joko Widodo.

"Korupsi terjadi akibat kerakusan dan kebiasaan korup. Jadi, untuk mengatasi kerakusan, perlu Revolusi Moral seperti yang disampaikan Jokowi," kata Syaltout di Jakarta, Rabu (11/6).

Pernyataan pimpinan ISNU ini sebagai respons terhadap visi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres/cawapres), Prabowo Subianto-Hatta Radjasa. Pasangan ini menyebut untuk memberantas korupsi di Indonesia caranya dengan meningkatkan gaji pegawai negeri sipil (PNS) dan pejabat birokrat lainnya seperti hakim, jaksa dan polisi.

''Sesungguhnya (munculnya) korupsi itu tidak semata-mata karena rendahnya gaji saja,'' ujar Syaltout.


Redaktur : M Akbar
Reporter : C57
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar