REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengaku belum mengetahui ihwal peredaran tabloid Obor Rakyat jilid II di sejumlah titik di daerah. Tabloid itu berisi kampanye hitam yang menyudutkan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo. "Gak tahu," ujar Mahfud kepada wartawan saat ditemui di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu (11/6).
Keberadaan tabloid itu dituding disebarkan oleh kubu Prabowo-Hatta. Mahfud menilai, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. "Sebab itu kemungkinan tiga yang buat. Satu, lawan. Dua, diri sendiri. Tiga, bukan lawan, bukan diri sendiri, tapi mungkin juga orang lain uang ingin mengadu domba keduanya," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Lebih lanjut, Mahfud menyebut, kepolisian harus proaktif dalam mengusut pembuat maupun penyebar tabloid Obor Rakyat. Pun dengan kelompok-kelompok masyarakat yang mengetahui dan menerima tabloid yang dinilai sebagai bentuk kampanye hitam itu. "Dilaporkan saja ke polisi. Kan bisa dicari siapa yang buat. Intinya itu tugas polisi," ujar Mahfud.
Sebagaimana tabloid Obor Rakyat jilid I, tabloid Obor Rakyat jilid II berisi sejumlah hinaan kepada Joko Widodo, capres yang diusung koalisi PDIP, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura dan PKPI itu. Tabloid jilid II memuat cover story '1001 Pencitraan' untuk menggambarkan sosok mantan Wali Kota Solo tersebut.