REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri mengkritik tata kelola kelautan pemerintah saat ini. Menurunya produksi hasil laut mengalami penurunan selama 10 tahun terakhir.
"Mohon maaf, selama 10 tahun ini (produksi) kelautan kita menurun," kata Megawati saat menjadi pembicara peringatan Hari Kelautan Sedunia "Membangun Indonesia Menjadi Negara Maritim Kuat, Maju dan Mandiri," di Bandung, Rabu (11/6).
Megawati menceritakan pengalamannya saat menjadi presiden dan wakil presiden. Ketika itu, APBN hanya berjumlah 400 triliun. Namun dia mengklaim berhasil memajukan nelayan. "Kami tidak pernah melupakan nelayan," ujarnya.
Megawati mengatakan perlunya mendorong pentingkatan teknologi kelautan. Hal ini untuk meminimalisasi hilangnya kekayaan laut karena dicuri nelayan asing. "Teman saya pengusaha ikan dari sebuah negara, dia bawa kapal besar, dia taruh di perbatasan wilayah, gak perlu masuk," katanya.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Cicip Syarief Sutardjo yang juga hadir dalam acara itu langsung membalas kritik Megawati. Menurutnya konsumsi ikan saat ini meningkat pesat dibandingkan 10 tahun lalu.
Ini alasan mengapa produksi ikan seakan-akan tidak bisa memenuhi kebutuhan nasional. "10 tahun lalu konsumsi perikanan 18 kilogram per kapita. Sekarang 35 kilogram per kapita per tahun," ujarnya.
Cicip mengatakan, saat ini hasil kelautan Indonesia berkontribusi besar terhadap pendapatan nasional. "Ekspor hasilnya sampai Rp 308 triliun," katanya.