REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 Said Aqil Siroj menyatakan momen pemilihan presiden tidak boleh menjadi ajang perpecahan di kalangam umat Islam. Menurut dia, setiap orang Islam berhak menentukan pilihannya tanpa tekanan atau arahan dari siapapun.
"Secara pribadi, saya mendukung Pak Prabowo," kata Said di Jakarta, Rabu (11/6) malam. Alasannya, karena Prabowo memenuhi kriteria calon pemimpin yang baik di antaranya cerdas, tegas, tangkas, sholeh dan peduli rakyat.
Ditanya tentang kapasitas pasangan lainnya dalam memenuhi kriteria tersebut, Said tak banyak berkomentar. "Ini kan pilihan pribadi," katanya seraya tertawa.
Meski begitu, Said menegaskan agar seluruh umat Islam khususnya warga NU tak lantas terpecah belah karena berbeda pilihan capres.
Sebab pada intinya, tujuan akhir pilpres bukanlah siapa yang memenangkan pertarungan politik, tapi bagaimana Indonesia bisa bersatu dalam pembangunan dan kesejahteraan.