Kader Golkar Diminta Tak Takut Pilih Jokowi-JK
Jumat , 13 Jun 2014, 14:41 WIB
antara
Jusuf Kalla (tengah), bersama istri Ny Mufidah Kalla (kanan), dan Walikota Makassar, Danny Pomanto (kiri), membeli panganan khas tradisional Pisang Epe saat mengunjungi Pantai Losari, Makassar, Sulsel, Kamis (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Ketua relawan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Gorontalo, Adhan Dambea meminta kader Partai Golkar untuk tidak takut mendukung pasangan nomor urut dua ini.

Mantan wali Gorontalo itu mengatakan, JK sangat loyalis terhadap partai yang ikut dia besarkan. Sehingga kader Golkar jangan ragu dan takut mendukungnya.

"Tidak haram kader Golkar memilih Jokowi-JK, sebab JK adalah kader partai sejati yang punya sumbangsih nyata untuk membesarkan partai ini," ujar mantan fungsionaris Golkar di daerah itu di Gorontalo, Jumat (13/6).

Menurutnya, kegagalan pemprov dalam memajukan Gorontalo akan mampu diatasi jika Jokowi-JK terpilih. Sebab keduanya terbukti konsisten dan tak pernah bosan berada di tengah masyarakat.

Adhan berpesan kepada JK, jika terpilih nanti agar pemerataan pembangunan di Gorontalo bisa menjadi fokus perhatian. Termasuk kebutuhan listrik yang belum terpenuhi.

Selain itu, katanya, juga mendorong Gorontalo menjadi daerah yang bebas korupsi dan lepas dari kemiskinan. "Mengingat masih banyak wilayah di daerah ini yang berada di bawah garis kemiskinan," ujar Adhan.

Kampanye monologis Jokowi-JK di Gorontalo dihadiri langsung JK yang datang menggunakan pesawat pribadinya.

JK tiba tepat pukul 09.30 Wita di bandara Djalaluddin Gorontalo dan mengawali kunjungannya di pasar tradisional Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Selama dua menit JK berdialog dengan komunitas warung kopi. Kemudian mantan wakil presiden itu berkampanye monologis sekitar dua puluh menit di lapangan hijau Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar