Debat Perjelas Perbedaan Pemikiran Antarcapres
Senin , 16 Jun 2014, 14:17 WIB
antara
Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat debat capres putaran dua di Jakarta, Ahad (15/6)
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rektor UIN Jakarta Prof Komaruddin Hidayat mengatakan debat calon presiden pada Minggu (15/6) malam semakin memperjelas perbedaan karakter dan pengetahuan serta orientasi pemikiran kedua kandidat.
"Itu bagus bagi rakyat sehingga lebih mengenal calon presiden yang akan dipilih. Dalam debat yang dinilai calon pemilih bukan hanya kepintaran menjawab pertanyaan tetapi juga sikapnya," kata Komaruddin Hidayat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut Komaruddin, akan lebih baik bila kedua kandidat membuat pernyataan dan imbauan bersama agar para pendukung menghindari kampanye hitam yang akan mencederai demokrasi.
Dengan pernyataan dan imbauan bersama itu, diharapkan akan tercipta kampanye yang bersih dan bermartabat serta menghasilkan pemilu presiden yang adil.
"Tunjukkan sikap sebagai negarawan yang lebih cinta kepada rakyat dan negara ketimbang pada partai politik dan obsesi untuk menang dengan berbagai cara yang tidak etis," tuturnya.
Komaruddin mengatakan dalam debat tersebut ada beberapa kata kunci yang menarik untuk dicermati dan dianalisis.
"Prabowo berulang kali menyebut kebocoran sebagai salah satu pangkal masalah pembangunan. Sedangkan Jokowi menyebut permasalahannya ada pada sistem dan kualitas manusia sehingga perlu revolusi mental," katanya.
Pada Minggu malam (15/6) berlangsung debat calon presiden dengan tema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial" yang diikuti Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Pemilu Presiden 2014 akan diselenggarakan pada 9 Juli dan diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut dua.
Redaktur |
: |
Taufik Rachman |
Sumber |
: |
antara |