JK Janjikan Swasembada Gula Dalam 2-3 Tahun
Selasa , 17 Jun 2014, 17:37 WIB
Yasin Habibi/Republika
Relawan Jokowi Fans Club, lakukan aksi simpati bagikan bunga dan poster pasangan Jokowi-JK ke pengguna jalan, di Bunderan HI, Jakarta, (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Cawapres Jusuf Kalla (JK) menjanjikan swasembada gula dalam waktu dua-tiga tahun. "Saya yakin bisa, dan itu sudah pernah saya lakukan (2008). Begitu dilantik, langsung saat itu saya kerjakan," katanya di Jember, Jatim, Selasa (17/6).

Ia melakukan dialog dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Termasuk mendengarkan keluhan terkait, pengadaan bibit tebu, pupuk hingga harga jual dan produksi yang menurun.

Ia menjelaskan, persoalan yang dikeluhkan para petani tebu persis seperti pada 2004 saat ia menjabat sebagai wapres. Namun, dengan beberapa kebijakan, pada 2008 produksi bisa meningkat tajam. Antara lain, pemberian bibit tebu jenis unggul, subsidi pupuk dan revitalisasi pabrik gula.

"Jadi sebenarnya saya tidak janji, karena sudah pernah melakukannya dan bisa," katanya.

Menurut dia, menyelesaikan persoalan pertanian sebenarnya gampang selama tidak memiliki kepentingan lain. Persoalan utamanya adalah meningkatkan produktifitas, ketersediaan pupuk dan pemasaran.

"Menyelesaikan peroalan pertanian ini gampang, selama tidak ada niat jelek. Saya tidak janji, karena sudah saya laksanakan," katanya.

Menurutnya, semua persoalan soal gula diawali dengan adanya kesepakatan IMF. Untuk itu perlu dibuat kebijakan yang bisa melindungi para petani.

"Semua harus bekerja bersama-sama, pabrik juga harus terbuka, jangan dikuasai sembilan samurai, dikuasai oleh para mafia. Ini harus kita berantas para mafia," paparnya.

Sebelumnya Ketum APTRI Arum Sabil berharap JK bisa kembali melakukan langkah menolong petani tebu. "Dalam tiga tahun terakhir ini, setelah pak JK tidak menjadi wapres lagi, kami petani tebu terkesan dibiarkan dan diabaikan pemerintah," kata Arum.

Lebih lanjut Arum menjelaskan disaat Jusuf Kalla menjadi menteri perdagangan membuat keputusan bea masuk gula sebesar 20 persen dimana sebelumnya nol persen, langsung impor turun.

Kemudian tambah Arum saat menjadi wapres, Jusuf Kalla melakukan gerakan revitalisasi perkebunan tebu rakyat dan revitalisasi pabrik-pabrik gula. Produksi langsung meningkat.

"Jadi seperti itu yang petani tebu inginkan," kata Arum.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar