Joko Widodo (kiri) memilih sejumlah kemeja batik khas Cirebon untuk dibeli ketika berkunjung ke Pusat Batik Trusmi, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/6).
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dalam rangkaian kampanye di Jawa Barat, Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (18/6). Di kerajaan Islam tersebut, Jokowi disambut hangat oleh Sultan Pangeran Arief Natadiningrat yang mengenakan pakaian adat.
Sebuah tari rampak topeng juga digelar untuk menyambut capres yang diusung koalisi lima partai tersebut. Pertemuan Jokowi dan Sultan Arief digelar di Pagelaran Keraton. Uniknya, pertemuan Jokowi dengan sultan tersebut dapat ditonton oleh ratusan warga sekitar.
Sultan Arief menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang menaruh perhatian besar pada kebudayaan, sejarah, dan seni budaya. Ia mengaku sudah mengenal Jokowi sejak capres nomor urut dua tersebut masih menjabat sebagai wali kota Solo.
Saat itu, kisah Sultan Arief, Keraton Kasepuhan Cirebon diundang menghadiri Konferensi Keraton di Solo. Kemudian, ketika Jokowi sudah hijrah ke Jakarta, ia kembali diundang untuk mengikuti Festival Keraton Dunia.
"Jokowi sangat konsen pada kebudayaan. Kami mendukung capres yang mendukung program kebudayaan, termasuk Jokowi," kata pemimpin Keraton Kasepuhan Cirebon ke-20 tersebut.
Jokowi, yang mengenakan kemeja kotak-kotak, mengatakan berkomitmen memajukan kebudayaan Indonesia, termasuk melalui keraton. "Kenapa keraton? Karena tiap kota perlu memiliki identitas, jati diri, dan karakter. Keraton adalah tempat kebudayaan kita dimulai," kata alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut.
"Komitmen saya pada budaya dan kebudayaan akan saya buktikan kalau jadi presiden," ujar Jokowi lagi.
Sementara itu, mengenai dukungan yang diberikan Sultan Arief, Jokowi optmististis hal itu akan berimbas pada peningkatan suaranya di Jawa Barat. "Akan sangat signifikan," ucapnya.