REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gubernur NTT sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan, Frans Lebu Raya memberikan gelar Bapak Komodo kepada Jusuf Kalla (JK). Ini karena JK yang dianggap membuat Pulau Komodo masuk sebagai tujuh keajaiban dunia.
Frans memberikan arahan kepada warga NTT yang datang ke tempat kampanye JK di GOR Flobamora, NTT. Khususnya, mengenai bagaimana cara mencoblos di TPS pada 9 Juli mendatang.
Sesuai anjuran Al Kitab, dia meminta warga mengarahkan pilihannya pada gambar yang berada di sebelah kanan.
"Firman Tuhan seperti itu, layangkan jalamu di sebelah kanan, bukan di sebelah kiri. Lagi pula, sekarang sedang musim angin. Biar surat suara tidak terbang, pakai saja tangan kiri untuk menutup gambar sebelah Jokowi-JK," ujar dia, Kamis (19/6).
Dalam orasi politiknya, JK berterima kasih kepada seluruh warga NTT yang hadir dengan semangat kemenangan. Ia pun menyatakan, siap bekerja selama lima tahun ke depan jika warga menentukan pilihannya kepada dia selama lima menit di TPS.
Dia juga membantah orasi politik Prabowo Subianto sebelumnya yang menyudutkan masyarakat timur Indonesia. Menurut dia, salah kalau orang timur dianggap suka makan dan berkelahi. Justru mereka yang memberikan makan bangsa Indonesia.
"Kalau tidak ada sapi NTT, orang di Jawa mau makan daging apa? Kalau tidak ada beras Sulawesi, mereka mau makan nasi apa? Kalau tidak ada ikan Maluku, mereka mau makan apa? Kita orang timur justru ahli memberi makan mereka," ujar JK.
Sedangkan kalau soal berkelahi, semua orang menurutnya akan melakukan hal tersebut jika menyangkut harga diri. Orang timur itu justru berkelahi di depan, tidak sembunyi-sembunyi lalu menculik orang.