Mantan Menhankam/Panglima ABRI Wiranto mengklarifikasi soal bocornya rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terkait pemecatan Pangkostrad Prabowo Subianto saat jumpa pers di Posko Forum Komunikasi Pembela Kebenaran, Jakarta Pusat, Kamis (19/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyatakan perbedaan pilihan politik pada Pilpres 2014 diantara para purnawirawan TNI tidak perlu dirisaukan. Mantan Pangab ABRI Jenderal (Purn) ini mengatakan seorang purnawirawan itu sudah selesai masa dinasnya.
"Purnawirawan itu kan sudah selesai masa dinasnya. Karena itu, dia bukan lagi prajurit-prajurit yang tidak berhak untuk melaksanakan hak pilihnya," kata Wiranto dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (19/6) siang.
Wiranto mengatakan kak politik para purnawirawan dipulihkan. Maksudnya, seorang purnawirawan berhak memilih dan berhak dipilih.
"Ketika masing-masing punya pilihan biarkan saja. Ada yang milih Pak Jokowi bagus, milih Pak Prabowo silakan," ujar Wiranto.
"Hal-hal seperti itu enggak perlu dipersoalkan. Tidak usah dibesar-besarkan, terbelah TNI. TNI-nya masih utuh kok," ujar Wiranto.