Kampanye Hitam Sebut Prabowo-Hatta Adalah Wahabi Salafi
Jumat , 20 Jun 2014, 15:40 WIB
ist
Black Campaign/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Advokasi pasangan capres Prabowo-Hatta kembali melaporkan kubu capres Jokowi-Jusuf Kalla ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kali ini, laporannya terkait peredaran buku saku berjudul '10 Alasan Memilih Joko Widodo" yang di dalamnya berisi tulisan yang mengidentikkan Partai Gerinda dengan kelompok Wahabi Salafi.

"Ada tulisan dalam buku itu yang mengidentikan Partai Gerindra dengan kelompok Wahabi Salafi. Kelompok ini disebutkan terlibat dalam aksi-aksi terorisme di berbagai penjuru dunia, salah satunya peristiwa 9/11 (tragedi penyerangan World Trade Centre (WTC) pada 9 September 2001)," kata juru bicara Tim Advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman, di Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (20/6).

Buku saku tersebut, menurut Habiburokhman, tidak diketahui jelas siapa penulis dan penerbitnya. Namun, di bagian belakang buku terdapat tulisan Bravo-5. Setelah ditelusuri, diketahui Bravo-5 merupakan tim yang dibentuk kubu capres Jokowi-JK untuk menangkal isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Tudingan terhadap Partai Gerindra tersebut, kata dia, diartikan  juga menuding Prabowo Subianto sebagai pendiri partai. Buku saku yang beredar di masjid dan terminal bus kawasan Pulogebang, Jakarta Timur serta beberapa titik di Kota Bekasi itu dinilai meresahkan masyarakat.

"Isinya sangat provokatif dan penuh kebohongan. Kami berharap Bawaslu berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menangkap pelaku penyebaran buku saku tersebut," ujar Habiburokhman.


Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar