Di Solo, Jokowi Klarifikasi Asal Usulnya
Jumat , 20 Jun 2014, 18:50 WIB
antara
Joko Widodo (kanan) berkampanye di depan para pendukung dan simpatisan dari Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) di Taman Balekambang, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Joko Widodo (Jokowi) meminta dukungan kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Surakarta. Ia meminta mereka untuk bergotong-royong membantu pemenangannya pada pilprs 2014.

"Saya meminta doa dan restu kepada para kiai, para sesepuh, dan masyarakat Surakarta untuk bisa bersama-sama membantu memenangkan Jokowi-JK," katanya usai shalat Jumat di masjid pondok pesantren Al Muayyat, Solo, Jumat (20/6).

Meski pun putra asli Solo dan pernah menjadi wali kota Solo, katanya, tapi banyak sekali kampanye negatif yang menerpanya. Termasuk sampai ke Solo.

Jokowi menegaskan, perlu memberi klarifikasi terhadap isu negatif dan fitnah yang sama sekali tidak benar.

Pada pertemuan dengan relawan Pro-Jokowi di Taman Balekambang, Solo, Jokowi juga menegaskan hal serupa.

Jokowi menegaskan dirinya sebagai putra asli Solo. Dikatakan, kedua orang tuanya berasal dari Karanganyar dan Boyolali.

"Tapi masih ada saja yang menyebut saya putra orang Singapura. Padahal, wajah saya aja ndeso," katanya.

Ia menegaskan, agar masyarakat tidak terpengaruh pada isu negatif dan fitnah.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar