Joko Widodo (tengah) dan Jusuf Kalla (kiri) didampingi Ketua Bapilu PDI Perjuangan Puan Maharani (kanan) tiba di lokasi dialog Kadin dengan Capres-Cawapres 2014 di Jakarta, Jumat (20/6) malam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan 20-25 bendungan dalam lima tahun ke depan. Bendungan itu diharapkan dapat menyediakan air yang baik ke dalam sistem irigasi sawah.
"Berkaitan dengan infrastruktur petani, kita buatkan bendungannya dulu di mana airnya masuk ke sawah, irigasi. Target kita 20-25 bendungan harus dikerjakan dalam lima tahun ke depan, kalau airnya sudah masuk baru dibuat sawahnya," ujarnya dalam dialog kadin capres-cawapres di Jakarta, Jumat (20/6) malam.
Menurut dia, penyediaan air untuk sawah menjadi penting. Setelah itu baru dipikirkan bagaimana dapat tiga kali panen.
"Namanya sawah dengan tiga kali panen itu yang pentingnya itu air. Kemudian lahan yang diambil harus sesuai dengan tata ruang yang ada di daerah," ujar dia.
Kemudian, kebutuhan atau masalah petani di lapangan harus diperhatikan. Seperti pupuk, bibit dan pestisida.
"Saya berbicara kedaulatan pangan, tentu saja ingin mengejar itu. Yang harus dilihat itu kebutuhan petani, masalah lapangan itu masalah pupuk yang tidak selalu tersedia," kata dia.
Tidak hanya pupuk, lanjutnya, bibit serta pestisida yang mahal juga menjadi masalah bagi petani.
"Karena itu bibit dan pestisida yang tidak dibangun dengan riset yang baik menyebabkan varietas tidak unggul sehingga impor dan membebani biaya petani, begitu pun pestisida," ujar dia.
Ia berjanji akan menyediakan pupuk, bibit dan pestisida yang baik dan terjangkau untuk petani. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas mereka.