Orang Miskin Jadi Target Kampanye Hitam
Sabtu , 21 Jun 2014, 13:51 WIB
antara
Warga menggelar aksi damai "Stop Kampanye Hitam" di Bunderan HI, Jakarta Pusat, Ahad (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya kampanye hitam jelang Pemilu Presiden 2014 ditujukan bagi orang miskin dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah.

Pengamat kesejahteraan sosial (kessos) Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Habdi Lubis menyatakan kampanye hitam ditujukan untuk masyarakat yang tingkat pendidikannya relatif rendah.

"Dalam perspektif kessos, orang miskin yang tingkat pendidikannya masih relatif rendah sangat mudah diberi intervensi sosial," tutur Rissalwan saat dihubungi RoL, Sabtu (21/6) siang.

Terutama dengan metode dan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh mereka. Artinya, kampanye hitam didesain sedemikian rupa sehingga mudah dikonsumsi oleh warga yang tingkat pendidikannya rendah.

Menurut Rissalwan, Kondisi kesejahteraan seseorang sangat mempengaruhi tingkat penerimaan mereka pada kampanye hitam.

Sebaliknya, kampanye hitam tidak dilakukan oleh orang yang bodoh, tetapi oleh orang yang berani mengambil risiko demi mengubah cara pandang masyarakat miskin (setidaknya miskin informasi) terhadap kandidat tertentu.


Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : C57
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar