Jika Tak Pilih Jokowi-JK, NU Dibilang Merugi
Sabtu , 21 Jun 2014, 18:20 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, kalangan Nahdlatul Ulama (NU) akan rugi jika tidak memilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada pilpres 9 Juli 2014.

"Hanya di bawah kepemimpinan Pak Jokowi-JK inilah, perjuangan NU dan PKB akan lebih memiliki ruang yang luas lagi," katanya di Semarang, Sabtu (21/6).

Ia menjelaskan, PKB Jateng akan mengerahkan seluruh struktur dan kultur partai yang menjadi kekuatan partai selama ini. Itu dilakukan sebagai upaya memenangkan Jokowi-JK pada pilpres mendatang. 

"Kami memiliki relawan-relawan yang akan digerakkan oleh basis-basis utama NU. Seperti Angkatan Muda NU dan Fatayat NU yang memiliki kekuatan yang mengakar sampai ke tingkat bawah," ujar menakertrans itu.

Menurut dia, PKB juga memiliki caleg yang mempunyai tugas agar sekitar 12 juta pemilih solid memilih Jokowi-JK. "Dengan kontribusi dari seluruh elemen PKB maka tentu kontribusinya bisa menambah perolehan suara lebih dari suara yang diraih pada pileg 9 April 2014," katanya.

Muhaimin menegaskan, seluruh kalangan NU solid dalam mendukung Jokowi-JK. Baik itu Fatayat NU, Muslimat NU, dan Ansor. 

"Semua full mendukung Jokowi-JK, jika ada (elemen NU, red) yang mendukung capres selain Jokowi-JK, itu speleteran-speleteran yang tidak jelas dan hanya atas nama-atas nama dan tidak berpengaruh pada perolehan suara," ujarnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar