REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Komandan Tim I Kompi 13 Grup I Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Serang, Kolonel (Purn) TNI Rudy mengatakan Wiranto tampak ingin menutupi kesalahannya.
Hal itu terkait dengan respons Wiranto terhadap jawaban Prabowo pada debat calon presiden I. Ketika itu, Prabowo menanggapi pertanyaan calon wakil presiden nomor urut 2 Jusuf Kalla yang menyatakan dalam peristiwa 1998 bisa ditanyakan ke atasan.
Wiranto pun menggelar konferensi pers yang mengungkapkan, jika Prabowo bertanggungjawab atas penangkapan dan penculikan aktivis '98. Rudy menjelaskan, seharusnya dengan tegas Wiranto mengakui, dia yan bertanggung dan memerintahkan Prabowo.
Menurutnya, Wiranto pun bertanggungjawab penuh saat membentuk pamswakarsa sehingga dapat berbenturan dengan masyarakat. Ia mengatakan, pembentukan paramiliter tersebut dilakukan bersama Sutiyoso. Sehingga, membuat peristiwa berdarah seperti kasus 27 Juli yang mengorbankan Megawati Soekarnoputri menjadi korban. "Iya betul. Pamswakarsa yang menciptakan Wiranto," tegasnya.
Dia pun menyesalkan sikap Wiranto sebagai perbuatan yang tidak ksatria."Karena dia cemen, ingin menutupi kesalahannya, dia buatlah Prabowo disalah-salahkan," ujar Rudy saat deklarasi dukungan eks Kopassus kepada capres Prabowo Subianto, Sabtu (21/6).
Oleh karena itu, dia mengungkapkan, Wiranto tidak pantas memakai wing komando dan harus dilepas. "Meski saya diam-diam sepert ini, kami akan mencari dia dan mengambil dia. Karena dia rakyat biasa," katanya.