REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim sukses dan pakar ekonomi Joko Widodo, Imam Sugema mengatakan pengembangan Esemka sebagai mobil nasional masuk dalam visi misi program capres nomor dua.
"Soal Esemka itu bisa dicek masuk dalam visi misi Jokowi untuk dikembangkan," katanya di Jakarta, Ahad (22/6).
Ia mengatakan, dalam visi dan misi ekonomi disebutkan soal pengembangan technopark seperti yang saat ini sedang dikembangkan di Solo, yakni Solo Technopark.
Imam menambahkan Jokowi dan Jusuf Kalla bahkan menargetkan bisa membangun setidaknya 100 technopark di seluruh Indonesia sebagai basis untuk membangun industri mobil nasional.
"Solo Technopark itu contohnya, terus progress sampai sekarang termasuk pengembangan mobil Esemka dan jasa perawatan pesawat terbang," katanya.
Dalam technopark tersebut terdapat inkubator dan business development service (BDS).
Menurut dia, Jokowi dan JK sudah memulai pengembangan industri mobil nasional meski pun banyak dianggap belum mampu.
"Banyak yang under-estimate padahal sejarah industri mobil internasional berawal dari bengkel-bengkel seperti itu," katanya.
Tim pakar ekonomi Prabowo Didik J Rachbini menanggapi hal itu. Ia menyatakan pesimistis Jokowi mampu membangun industri mobil nasional.
"Jokowi tidak mungkin bisa membuat industri mobil nasional, Transjakarta saja yang nilai proyeknya Rp 1,2 triliun tidak beres," katanya.
Menurut dia hasil karya anak SMK termasuk mobil Esemka memang tetap harus diapresiasi. "Tapi itu disalurkan dalam desainer bukan mass production karena industri mobil itu produksi masal," katanya.