HTI: Tak Ada Tanda-Tanda Wimar Minta Maaf
Ahad , 22 Jun 2014, 18:10 WIB
Facebook
Capture akun Facebook Wimar Witoelar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Juru bicara Hizbut Tahri Indonesia (HTI) Isman Yusmanto mengatakan bahwa foto ‘Gallery Of Rouges’ Yang disebarkan oleh Wimar Witoelar  melalui jejaring sosial, adalah penistaan terhadap Islam. Minggu (22/6).

“Itu merupakan sebuah penistaan dan penghinaan terhadap Islam. Atas dasar apa Wimar bisa mengatakan seperti itu, lagipula sebagian orang yang ada di foto itu sudah meninggal, apa layak orang yang sudah meninggal dikatakan seperti itu,” ujar Isman saat dihubungi Repubika, Minggu (22/6).

Isman mengatakan, perilaku Wimar yang sepeti itu justeru menunjukan kerendahan budi seorang Wimar Witoelar. “Bisa dikatakan dan meunjukan kerendaha budi, bahkan kerndahan akhlak wimar witoelar,” katanya.

Menurut Isman, Wimar tidak sepantasnya melakukan hal seperti itu. “Memang menyerang Islam, saya kira ia (Wimar) mengungkap kebencian terhadap Islam, itu sangat tidak pantas,” kata Isman.

Ia juga mengatakan, “Apalagi kemudian dalam foto tersebut mencantumkan logo ormas-ormas Islam, seperti MUI, Muhammadiyah, dan HTI, dan lainnya yang mewakili sebagian besar ormas Islam di Indonesia,” kata Isman.

Ia juga mengatakan bahwa jika memang Wimar tidak suka terhadap personal Prabowo dan yang mendukungnya kenapa harus mencantumkan beberapa ormas yang tidak mendukungnya seperti HTI. “Tidak semua ormas mendukung Prabowo, HTI jelas tidak terlibat. Hal ini juga menunjukan kualitas dan kedangkalan terhadap realitas politik yang ada,” ujarnya.

Isman juga menuntut Wimar untuk mencabut gambar sesegera mungkin. “Saya juga berharap dia mengakui kesalahannya. Dia harus minta maaf, karena sebagian besar logo yang tepampang di gambar tersebut merupakan sebagian besar ormas Islam,” katanya.

Permintaan maaf Wimar, lanjut Isman, tak cukup hanya melalui media dalam negeri tetapi juga media luar negeri. “Media sosial itukan ketingga diunggah langsung menyebar bahkan keluar negeri,” jelasnya.

Bahkan, menurut Isman, Wimarlah yang pantas disebut bajingan jika tidak ada permintaan maaf terhadap ormas yang terpampang logonya di foto tersebut, “Dia hanya meminta maaf kepada Muhammadiyah, ke yang lain gimana?” katanya.

Menurut Isman, hingga saat ini tidak ada tanda permintaan maaf dari Wimar “Saya tidak akan melaporkannya atau membawanya ke ranah hukum. Jka memang tika meminta maaf dialah yang sebenarnya pantas untuk dibilang bajingan atau rouges,” jelasnya.

Redaktur : Taufik Rachman
Reporter : C81
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar