Soal DKP, Pengamat: Tak Perlu Ditanggapi Serius
Rabu , 25 Jun 2014, 13:25 WIB
Capres nomor urut satu, Prabowo Subianto (dua kanan) memakai jaket dan baret Banser usai memimpin Apel Banser untuk Indonesia bangkit di Lapangan Puri, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (24/6). (Antara/Syaiful Arif)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan sejatinya apa yang ditudingkan kepada Prabowo sudah selesai saat ketua dewan pembina Gerindra itu dinyatakan resmi ditetapkan sebagai kandidat calon presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia menyatakan tidak perlu meladeni tantangan Wiranto karena hanya membuang-buang waktu.

Untuk Prabowo sendiri, jelasnya, sudah habis isunya. Mulai dari HAM, kewarganegraan hingga sekarang yang sedang dimainkan soal Dewan Kehormatan Perwira (DKP). ''DKP itu bukan suatu hal yang perlu ditanggapi serius karena Prabowo sudah ditetapkan sebagai capres oleh KPU. Jadi secara yuridis tidak ada masalah,'' katanya di Jakarta, Rabu (25/6).

Wiranto sebelumnya, menantang Prabowo untuk menyampaikan keberatan bila pernyataannya soal pemecetan yang tercantum di surat keputusan DKP dianggap tidak sesuai. Menurut Ketua Umum Hanura itu, dirinya akan menjelaskan bagian mana yang dinilai tidak jelas itu.

Wiranto tidak terima dengan perlakukan kubu Prabowo yang dianggap menyerang balik dirinya. Wiranto pun menantang Prabowo untuk menemuinya secara langsung jika tidak setuju dengan keterangan yang disampaikan tentang surat DKP.

Redaktur : M Akbar
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar