Nusron Tuding Dipecat Golkar karena Kubu Prabowo-Hatta
Rabu , 25 Jun 2014, 13:53 WIB
Republika/Agung Supri
Nusron Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Politikus Nusron Wahid meyakini pemecatan dirinya dan sejumlah kader lain dari Partai Golkar dipengaruhi oleh pihak ketiga, yakni partai politik koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Feeling saya sih ada (pengaruh). Yang namanya partai koalisi pasti ada aja omongan 'anak buah mu tertibin dong'," ujar Nusron dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/6) malam.

Pernyataan Nusron menyikapi langkah pemecatan dirinya dan sejumlah kader lain yakni Agus Gumiwang dan Poempida Hidayatullah dari keanggotaan Golkar, karena mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Nusron mengatakan, tindakan DPP Partai Golkar memecat dirinya dan sejumlah rekannya merupakan tindakan otoriter yang sangat disayangkan karena terjadi di saat bangsa Indonesia tengah menjunjung tinggi demokrasi sebagai buah lahirnya era reformasi tahun 1998 silam.

"Sikap otoriter sudah tidak patut di era demokratisasi saat ini. Undang-undang Partai Politik menjelaskan ada mekanisme yang dapat ditempuh dalam menyelesaikan perbedaan pendapat yaitu melalui mahkamah partai," kata Nusron.

Ketua umum GP Ansor itu mengaku, belum pernah dipanggil ke mahkamah Partai Golkar, sehingga pemecatan dirinya dan rekan-rekannya oleh rezim Aburizal Bakrie dinilai justru melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Nusron kemudian mempertanyakan, ikrar Panca Bhakti Golkar yang salah satu isinya adalah kesetiakawanan kader terhadap kader lainnya.

Menurut dia langkahnya dan rekan-rekan mendukung Jokowi-JK sesuai dengan salah satu ikrar itu karena JK merupakan kader Golkar. "Justru kami mempersoalkan mereka menyatakan dukungan terhadap yang lain (Prabowo-Hatta), mereka itu mau setiakawan sama siapa. Kalau kami kan jelas dukung JK," katanya.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar