REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mempertanyakan netralitas AS dalam Pemilu Presiden 2014. KAMMI menilai pernyataan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert Blake, yang mengungkit dugaan pelanggran Hak Asasi Manusia (HAM) tidak tepat disampaikan dalam suasana politik Indonesia saat ini.
Seperti diketahui sebelumnya, Blake meminta pemerintah Indonesia untuk menyelidiki tuduhan keterlibatan calon presiden Prabowo Subianto dalam pelanggaran atas HAM.
''Pernyataan ini menunjukan tidak adanya netralitas AS dalam Pilpres 2014 sehingga KAMMI dan seluruh masyarakat sipil wajib memepertanyakan neteralitas AS,'' kata Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI, Romidi Karnawan, dlaam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (25/6).
Romi menambahkan, terbuka kemungkinan adanya hal ini semakin menguatkan Amerika telah melakukan intervensi terhadap kedaulatan rakyat dalam Pilpres 2014. Bila sikap negeri Paman Sam ini tidak diperbaiki, ia mengatakan, tentunya menjadi preseden buruk bagi kedaulatan bangsa ini.
''Apakah pernyataan Robert Blake bertujuan mendukung pernyataan Wiranto? Bila benar demikian maka Amerika telah turut campur dalam urusan politik dalam negeri Indonesia,'' tuding Romidi.