Ray Rangkuti: Tarik Video Klip Ahmad Dhani
Rabu , 25 Jun 2014, 16:53 WIB
Republika/Wihdan Hidayat
Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto bersama musisi Ahmad Dhani saat kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Ahad (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Ray Rangkuti meminta pihak terkait segera menarik video klip lagu 'Indonesia Bangkit', peraga kampanye capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menampilkan musikus Ahmad Dhani berpakaian mirip dengan seragam khas tentara Nazi.

"Dalam klip tersebut, Ahmad Dhani memakai baju yang mirip dengan pakaian khas tentara Nazi-Hitler," kata Ray yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, di Jakarta, Rabu (26/6).

Menurut dia, tidak jelas apa maksud Ahmad Dhani dengan mengenakan pakaian khas Nazi dalam video klipnya. Tetapi lepas dari niatnya dalam mendukung capres, caranya dengan atribut Nazi-Hitler jelas bertentangan dengan tujuan kampanye dan sekaligus pemilu Indonesia.

"Bagaimanapun, oleh dunia, Nazi telah dinyatakan sebagai aktor kejam, anti-HAM, penjahat kemanusiaan, dan diktator sadis di abad modern. Artinya, melibatkan atribut-atribut mereka itu dapat dipandang sebagai persetujuan atas tindakan-tindakan jahat yang pernah mereka lakukan terhadap manusia dan kemanusiaan," tegas Ray.

Terlebih, lanjut Ray, atribut tersebut dipakai demi kepentingan kampanye capres tertentu. Tindakan ini, kata dia, akan memudahkan orang mengambil kesimpulan adan asosiasi antara atribut dengan cita-cita politik dari pasangan capres. Apalagi Ahmad Dhani selama ini dipandang sebagai bagian dari tim pemenangan pasangan nomor urut satu.

Oleh karena itu, sejatinya tim pemenangan pasangan nomor urut satu harus cepat meminta Ahmad Dhani untuk menarik video klip tersebut dari peredaran karena video klip itu bukan saja mempermalukan pasangan nomor urut satu, tapi juga mempermalukan bangsa ini secara keseluruhan di mata dunia.

"Kita, seolah satu bangsa yang memperkenankan simbol-simbol pelaku kejahatan kemanusiaan untuk dikampanyekan, dan bahkan seolah mendorongnya jadi pemimpin nasional. Jelas sangat memalukan di mata internasional," jelas Ray.

Ia juga meminta Bawaslu cepat bereaksi karena Pilpres tidak untuk memilih mereka yang menjadi musuh kemanusiaan. Membiarkan simbol-simbol pelaku kejahatan kemanusian jelas menyinggung unsur SARA yang tidak diperkenankan.

"Bawaslu tak perlu manja dengan menunggu laporan terlebih dahulu. Dengan kewenangan yang mereka miliki, Bawaslu langsung dapat memanggil Ahmad Dhani untuk meminta penjelasan dan sekaligus meminta video klip tersebut ditarik resmi dari peredaran dan dianggap tidak pernah ada," tutur Ray.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar