Kubu Jokowi-JK: Marilah Kita Jaga Ketenangan
Rabu , 25 Jun 2014, 21:23 WIB
antara
Seorang anggota dari Republik Aeng-aeng dan Pasoepati memegang poster bertemakan pemilu damai saat aksi kampanye damai di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh tim pendukung pasangan capres dan cawapres diminta untuk tetap tenang sehubungan terjadi kasus kekerasan dan intimidasi di Yogyakarta.

"Marilah kita jaga ketenangan, mari jaga suasana kampanye agar tetap sejuk, dan jauhkan dari segala bentuk kampanye hitam," kata jubir tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Rabu (25/6).

Dalam situasi itu, lanjut dia, tepat bila semua pihak mengikuti apa yang disampaikan Jokowi. Yaitu, bahwa kampanye pilpres hendaknya dijadikan sebagai kegembiraan politik.

Jokowi, kata dia, juga menekankan kalau semua pihak harus menghilangkan segala bentuk nafsu angkara murka hanya untuk berkuasa.

"Bagaimana pun juga pemilu presiden merupakan sebuah harapan untuk perubahan negeri yang lebih baik. Rakyat diberi kemerdekaan sepenuhnya untuk ikut menentukan pemimpin yang merakyat dan memiliki jejak bersih, untuk Indonesia yang lebih rukun dan damai," kata Hasto.

Ia mengatakan, para pendukung Jokowi-JK percaya bahwa pemenang pilpres adalah mereka yang memiliki keyakinan Indonesia memerlukan pemimpin yang rela berkorban, kebesaran jiwa, dan tidak pernah menyerang pihak lain.

Sejauh ini tercatat terjadi sejumlah kasus kekerasan di Yogyakarta. Pertama terjadi penyerangan jemaat Katolik yang sedang beribadah di rumah Direktur Galang Press, Julius Felicius. 

Polisi sudah menangkap delapan orang pelaku yang diduga terkait dengan perusakan dan pengeroyokan di rumah Felicius. Kedua, rumah dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Muhamad Husein Kasim dilempar bom molotov.

Ketiga, kasus ledakan di sebuah bangunan bekas posko PDI Perjuangan di Jalan Abimanyu RT 29 RW 06, Wirobrajan, Yogyakarta, Ahad (8/6). Polisi masih menyelidiki motif ledakan itu.

Keempat, peristiwa kerusuhan yang melibatkan masa pendukung pasangan capres-cawapres di beberapa titik di Yogyakarta, Selasa (24/6).

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar