Politikus Senior Golkar: Akan Ada Arus Besar Ganti Rezim Ical
Rabu , 25 Jun 2014, 21:44 WIB
Adhi Wicaksono/Republika
Fahmi Idris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Golkar, Fahmi Idris mengatakan keputusan DPP memecat kader sendiri akan berdampak negatif. Diperkirakan, dalam waktu dekat akan ada gerakan mempercepat Musyawarah Nasional (Munas). 

"Sebentar lagi akan ada arus besar meminta diselenggarakan munas dipercepat," kata Fahmi saat dihubungi Republika, Rabu (25/6).

Menurutnya, percepatan munas akan dilakukan untuk menggusur Aburizal Bakrie (Ical) dari posisi ketua umum Partai Golkar.

Selain itu munas juga akan dijadikan momentum untuk menyingkirkan para pengurus DPP yang tidak memiliki rekam jejak jelas di partai. "Dalam munas, rezim Aburizal akan diganti total," ujarnya.

Saat ini, katanya, Golkar banyak dihinggapi penumpang gelap yang tersebar di dalam jajaran DPP. Padahal, para penumpang gelap itu tidak jelas kontribusinya terhadap Golkar. "Banyak penumpang gelap jadi ketua DPP. Itu akan dibersihkan," katanya.

Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu  meminta DPP segera menganulir keputusan memecat kader sendiri. Sebab keputusan pemecatan tidak akan memberi dampak positif bagi Golkar. 

"Dalam politik keputusan seperti itu tidak cerdas. Seyogyanya dilakukan musyawarah dialog," ujarnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar