Khofifah: Kok Sekarang Ada yang Pasang Gambar Gus Dur untuk Kampanye?
Kamis , 26 Jun 2014, 04:49 WIB
antara
Ketua umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa yang juga juru bicara tim sukses capres Jokowi-Jusuf Kalla, memberikan orasi politiknya di depan ribuan Ibu kader Muslimat NU

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Jubir Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Khofifah Indar Parawansa menegaskan, kadar ke-NU-an capres-cawapres nomor urut dua tak perlu diragukan lagi.

"Jangan percaya Obor Rakyat, karena ibunya Pak Jokowi itu sudah jelas Muslimat NU. Sedangkan Pak Jusuf Kalla itu Mustasyar PBNU dan ayahnya merupakan pendiri NU Makassar," katanya di hadapan ribuan orang di alun-alun Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (25/6).

Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengakui, sebagian nahdliyin saat ini kebingungan menentukan pilihan. Terutama gara-gara fitnah yang tersebar melalui tabloid Obor Rakyat.

"Padahal, Jokowi itu seorang Muslim, bahkan sejumlah kiai NU sudah melakukan tes terhadap Joko Widodo. Ternyata shalatnya benar dan bacaannya juga benar. Insya-Allah kalau jadi pemimpin juga benar," katanya.

Karenanya, kata dia, warga NU tak perlu ragu dalam menentukan sikap. "Lho kok sekarang ada calon yang memasang gambar Gus Dur untuk kampanye? Bukankah mereka yang dulu menjatuhkan Gus Dur," katanya.

Khofifah juga memuji cara Jokowi mendekatkan dirinya dengan rakyat. "Itu (blusukan) sebenarnya menjadi tradisi para Rasul, termasuk Rasulullah SAW. Jadi, apa yang dilakukan Pak Jokowi itu itba' apa yang dilakukan para Rasul," katanya.

Ia pun mengakui, ada sebagian kalangan yang menilai bahwa blusukan itu tak cukup untuk menjadi modal bagi Jokowi untuk maju dalam pilpres. "Ada yang bilang, jadi capres kok modalnya hanya blusukan, padahal blusukan itu itba' ke rasulullah," katanya.

Ia menilai pemimpin bisa mendengar informasi soal harga barang itu dari pasar. "Di pasar ada pertemuan penjual dan pembeli. Ada informasi yang didengar secara langsung. Tak hanya laporan staf semata," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar