Jurkam PDIP di Bengkulu Beralih Dukung Prabowo-Hatta
Kamis , 26 Jun 2014, 10:44 WIB
Capres Prabowo Subianto (tengah) dan cawapres Hatta Rajasa (kanan) didampingi Ketua KPK Abraham Samad memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Juru kampanye PDI Perjuangan Provinsi Bengkulu, Murman Effendi, mengundurkan diri dari partainya dan terpilih menjadi ketua tim penggalangan massa pemenangan pasangan calon presiden-cawapres nomor urut 1, Prabowo-Hatta untuk daerah itu.

"Pemilu legislatif sungguh sesuatu yang berbeda dengan pemilu presiden. Pada pemilu legislatif lalu saya jadi juru kampanye untuk PDIP. Tetapi saya mengundurkan diri dan mendukung perjuangan Prabowo untuk menjadi Presiden RI," kata dia di Bengkulu, Kamis.

Mantan Bupati Seluma, Bengkulu itu, resmi mundur dari partainya pada Senin 16 Juni 2014, dan ditetapkan sebagai ketua tim penggalangan massa Prabowo pada 24 Juni oleh Badan pemenangan nasional Partai Gerindra dengan surat tugas nomor 21/VI/BAPNAS/2014.

"Pemilu presiden menurut saya tidak ada kaitannya dengan PDIP, termasuk seperti Jokowi pun juga bukan orangnya ibu Mega. Namun figur Jokowi yang diambil PDIP. Oleh sebab itu menjadi jurkam pada pemilu legislasif yang lalu hanya karena ada hubungan emosional dengan PDIP. Namun pada pilpres saya menilai sosok Prabowo yang lebih bagus," kata dia.

Murman mengatakan, walaupun pernah menjadi jurkam PDIP dan sebagian triknya sudah dipahami partai tersebut, dia tidak ragu untuk menghantarkan sosok pasangan capres nomor urut 1 itu meraih suara terbanyak di Bengkulu.

"Masyarakat sekarang sudah cerdas, mereka pasti mengerti mengapa saya yang selama ini mendukung PDIP namun pada pilpres mendukung Prabowo," ucapnya.

Dia meyakini massa pendukung yang selama ini digalang olehnya waktu menjadi kader PDIP akan mengikuti langkahnya, yakni mendukung Prabowo-Hatta pada 9 Juli 2014.

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar