Cawapres Hatta Rajasa bertandang ke kediaman Akbar Tandjung di Jakarta Selatan, Ahad (25/5).
REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK-- Calon wakil presiden nomor urut satu, Hatta Rajasa, mengaku belum mengetahui laporan sejumlah guru di Jakarta terkait beredarnya 'surat pribadi' atas nama pasangannya, Prabowo Subianto.
'Surat pribadi' tersebut diperuntukkan untuk semua guru, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau bukan, agar memilih Prabowo-Hatta 9 Juli 2014.
"Surat apa? Yang mana? Nanti saya cek dulu ya," kata Hatta kepada wartawan seusai menghadiri rapat akbar di PCC, Pontianak, Kamis (26/6).
Sebelumnya, sejumlah guru di Jakarta melaporkan beredarnya 'surat pribadi' Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
"Ini sudah diedarkan sejak satu minggu yang lalu. Kami sudah konsultasi ke LBH, sekarang kami konsultasi ke Bawaslu, apakah ini pelanggaran atau nggak," kata Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti, di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (26/6).
Retno mengatakan, di sampul 'surat pribadi' terpampang wajah Prabowo. Surat tersebut telah tersebar di beberapa sekolah di Jakarta antara lain, di SMA 76, SMA 100, SMA 75, SMK 56 dan SMK Swasta Poncol. Peredaran surat ini disayangkan mengingat sekolah merupakan area yang steril untuk kampanye.