HNW: Boleh Kompetisi, Asal Bukan Konfrontasi
Jumat , 27 Jun 2014, 11:08 WIB
Hidayat Nurwahid

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO-- Bentrokan antara kedua pendukung pasangan capres-cawapres di Yogjakarta, Selasa (24/6), mendapat sorotan. Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Hidayat Nur Wahid mengingatkan agar para pendukung tidak mudah terprovokasi.

"Kita bisa berkompetisi, tapi bukan konfrontasi. Kompetisi fair bisa punya perbedaan, tapi tidak perlu hadirkan konflik, apal sampai merusak," kata Hidayat di Lapangan Madegondo, Grogol, Sukorharjo, Jawa Tengah, Kamis (26/6).

Ia mengatakan, konfrontasi tidak gunanya sama sekali. Ia menyayangkan terjadinya persinggungan antarkedua pendukung di Yogja. Menurut dia, ini menjadi bagian untuk dikritisi dan dievaluasi.

Ia menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) bisa lebih hati-hati dalam mengeluarkan izin kampanye di lokasi yang berdekatan. "Mestinya KPUD tidak gegabah," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Selain itu, Hidayat mengharapkan aparat kepolisian dapat mendeteksi lebih dini akan potensi persinggungan di lapangan. Sehingga, ia mengatakan, kericuhan tidak akan terjadi. Hidayat pun meminta semua untuk tetap waspada akan adanya provokasi.

Hidayat pun meminta agar aparat penegak hukum bersikap tegas. Apabila dalam kericuhan yang terjadi ada pelanggaran hukum, ia meminta untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur. Kondisi di akar rumput, menurut Hidayat, harus menjadi perhatian bersama. Bukan hanya menjadi tanggung jawab tim pemenangan masing-masing kandidat. Ia pun berharap para elite bisa menjadi contoh.

"Di tingkat nasional, capres-cawapres bisa berangkulan, bisa tersenyum sama-sama. Harapannya akar rumput melihat ini," kata dia.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar