Pastika: Prabowo Pernah Tolak Uang Saku dari Australia
Sabtu , 28 Jun 2014, 18:58 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Ketua Steering Committee (SC) Tim Pemenangan Daerah Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Made Mangku Pastika menceritakan bagaimana rasa patriotisme Prabowo Subianto. Capres dari koalisi Merah Putih itu merupakan kawan Mangku sejak di Akabri angkatan'74.

Mangku mengatakan pada 1974, dia bersama Prabowo dan beberapa taruna lainnya pergi ke Australia untuk pelatihan. Di sana, pemerintahan Australia memberikan uang saku sebagaimana taruna di sana. Prabowo ternyata menolak uang saku tersebut. "Kita semua heran, karena saya juga perlu duit sebetulnya. Tanya dia kenapa Mas tidak mau terima uang dari Australia? Kita bukan tentara bayaran," ujar dia, menirukan ucapan Prabowo.

Di situlah Prabowo melihat jiwa patriotisme Prabowo. Mangku, yang juga Gubernur Bali itu mengungkapkan pengalamannya ini dalam kampanye di Lapangan Lumintang, Denpasar, Bali, Sabtu (28/6). Ia mengatakan, rakyat Bali, bangsa Indonesia membutuhkan jiwa patriotisme itu. "Jangan sampai pengorbanan para leluhur kita, pahlawan kita sia-sia. Negara harus dijaga dengan penuh ketegasan, kewibawaan, dengan penuh kecerdasan," kata dia.

Mangku mengatakan, Prabowo merupakan sosok yang tegas. Menurut dia, Indonesia membutuhkan pemimpin yang tegas. "Ketegasan untuk katakan ya atau tidak. Berani katakan ya atau tidak. Berani menangkal ancaman, tantangan, dan gangguan dari manapun datangnya. Perlu pemimpin yang tegas," ujar Komisaris Jenderal Polisi purnawirawan itu.

Redaktur : Taufik Rachman
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar