Warga melintas di sela Pameran Foto Jumbo Joko Widodo di Koridor Ngarsopuro, Solo, Jawa Tengah, Ahad (29/6).
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) Bali, Wayan Koster berharap para pendukung tak tergoda untuk menggembosi dukungan.
"Kami amati strategi dari lawan untuk menggembosi dukungan sudah mulai tampak. Bahkan kami sudah menerima laporan itu dari sejumlah tim pemenangan dan relawan di kabupaten," kata Koster di Denpasar, Ahad (29/6).
Ia berharap, masyarakat pendukung Jokowi-JK untuk selalu waspada terhadap serangan tersebut. Karena semakin dekat pelaksanaan pilpres, maka tim pemenangan lawan tambah gencar melakukan serangan.
"Tim pemenangan lawan sudah melakukan gerakan kepada masyarakat. Yakni dengan memberikan sumbangan sembilan kebutuhan pokok (sembako). Tim pemenangan mereka sudah siap-siap membagikan sembako," katanya.
Menurut Koster, gerakan tim pemenangan lawan dalam upaya menggembosi dukungan kepada Jokowi-JK adalah dengan memberi sembako. Khususnya kepada masyarakat yang tinggal di perdesaan. Antara lain di Buleleng.
"Bahkan kami sudah mendengar isu akan ada pencairan uang kepada masyarakat pemilih. Kalau ada gerakan seperti ini silakan terima saja sembako dan duitnya, tapi pilihan agar tetap pada capres nomor urut dua," kata politikus asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.
Ia menjelaskan, tim pemenangan Jokowi-JK melakukan gerakan dengan sukarela. Yaitu dengan menerapkan sistem gotong-royong dari masyarakat pendukung.
"Tidak ada kucuran dana khusus dari tim pemenangan pusat dalam melakukan kampanye di Bali. Semuanya sukarela dan gotong-royong dari masyarakat pendukung capres Jokowi-JK," kata anggota DPR itu.
Koster meminta masyarakat pendukung setia Jokowi-JK agar tidak goyah menentukan pilihan pada pilpres mendatang. Walau nantinya ada gerakan menarik dukungan tersebut, seperti pembagian sembako di desa-desa.
"Kami harapkan masyarakat dalam menentukan pilihan harus rasional dan cerdas. Kami minta masyarakat tidak tergiur oleh sumbangan sembako dan pembagian uang yang bersifat sesaat dirasakan itu," katanya.