Jokowi Rancang Hari Santri, Nusron: Itu Bukti Implementasi Revolusi Mental
Ahad , 29 Jun 2014, 19:54 WIB
Republika/Agung Supri
Ketua GP Ansor Nusron Wahid menjadi pembicara dalam dialog "Pluralism and Progrees Indonesia's Hope" di Jakarta, Rabu (16/1). Diskusi yang dihadiri oleh tokoh-tokoh agama tersebut membahas perkembangan plurakisme dan toleransi antar umat beragama di Indone

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Gerakan Pemuda (GP) Anshor, Nusron Wahid, menyambut positif wacana menjadikan 1 Muharram sebagai hari santri nasional. Menurut politisi yang dipecat dari Partai Golkar ini wacana ini merupakan bukti dari implementasi revolusi mental yang digaungkan oleh pasangan capres/cawapres nomor urut dua.

"Langkah ini membuktikan komitmen Jokowi dalam rangka menempatkan pesantren sebagai pilar penting dalam rangka mengimplementasikan revolusi mental berbasis "Ahlussunnah wal Jamaah" di Indonesia," kata Nusron kepada Republika, Ahad (29/6) sore.

Menurut Nusron, fundamen terpenting dalam revolusi mental adalah bangunan akhlakul karimah atau budi pekerti bangsa Indonesia. Untuk itu, kata dia, jati diri bangsa Indonesia yang nasionalis dan religius itu dapat ditanamkan oleh para santri dan guru mengaji di Pondok pesantren.

Selain menjadikan 1 Muharram sebagai hari santri nasional, Nusron menambahkan, revolusi mental berbasis ahlussunnah wal jamaah juga harus mampu membangkitkan tradisi mengaji di kalangan anak-anak bangsa Indonesia.

"Tradisi mengaji di pesantren, surau, langgar, mesjid dan rumah-rumah di petang hari, semakin hari semakin tergerus oleh modernisasi," kata mantan ketua umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini.


Redaktur : M Akbar
Reporter : C57
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar