Pertukaran Guru Dinilai Mampu Petakan Pendidikan
Senin , 30 Jun 2014, 01:08 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan mendorong adanya pertukaran guru untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antardaerah. Alasannya, kualitas SDM bisa berbeda karena tidak adanya pemerataan jumlah dan mutu pendidikan di Indonesia.

Jusuf Kalla (JK) mengatakan, perlu ada keseimbangan pendidikan nasional. Ia mendorong agar guru serta masyarakat lebih meningkatkan kualitasnya. JK juga mengapresiasi bagaimana program Indonesia Mengajar Anies Baswedan.

"Langkah ke depan, perlu ada pertukaran guru. Dengan begitu, mereka yang di daerah akan terbantu dengan guru-guru dari pusat. Masalah pendidikan ini adalah bagaimana pemetaan memberikan pemerataan," kata JK dalam debat cawapres di Hotel Bidakara, Ahad (29/6).

Selain itu, katanya, bagaimana upaya mengatasi banyaknya tenaga ahli yang memberdayakan diri ke luar negeri. Terkait hal ini, ada nilai positif dan negatif. Meski mereka bisa menghasilkan devisa yang baik bagi Indonesia. Namun akibatnya adalah kekurangan eksekutif.

Ia memberikan solusi agar mereka mendapatkan gaji sesuai dengan profesinya. Bukan hanya pendapatan rutin seperti yang diterapkan sekarang ini. Dengan memberikan intensif yang sesuai itu, maka mereka merasa lebih dihargai.

"Kita memang tak bisa menghalangi mereka ke luar. Itu bagus untuk pengalaman. Namun kalau mereka mau berdayakan diri di sini, harus ada apresiasinya, meski tidak sama dengan negara lain, paling tidak mereka merasa dihargai," ujar JK.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Andi Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar