Debat Cawapres, Hatta Dinilai Lebih Sistematis
Senin , 30 Jun 2014, 12:26 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat Calon Wakil Presiden antara Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla dinilai cukup menarik dan hidup dibandingkan debat calon presiden sebelumnya. Pengamat Politik Unpad, Idil Akbar mengatakan, keduanya interaktif dalam mengupas permasalahan SDM dan Iptek yang menjadi tema debat. 

Namun, menurut dia, secara umum Hatta mampu memberikan pandangan atas tema ini. ''Secara lebih konstruktif dan sistematis,'' kata dia, Senin (30/6).

Akbar melanjutkan, dalam beberapa segmen pun Jusuf Kalla terlihat agak terjebak dengan pertanyaan-pertanyaan dan komentar Hatta. 

Akbar mengakui, dari sekian banyak persoalan SDM dan Iptek yang dibahas sangat sedikit yang membahas tentang pengembangan SDM di pemerintahan. 

Konteks yang dimaksud seperti membangun sistem birokrasi yang handal terutama dalam mekanisme penempatan yang memenuhi prinsip the right man in the right place. Kemudian, strategi dalam reformasi birokrasi yang lebih tepat dan tentang membangun SDM di pemerintahan yang profesional. 

''Padahal, pengembangan SDM di pemerintahan tak kalah penting dengan pengembangan SDM secara umum dan Iptek,'' kata dia.

Akbar menjelaskan, kecermatan dan ketepatan dalam pengembangan SDM pemerintahan justru akan menjadi awal bagi pemerintahan yang lebih baik, profesional dan memicu pengembangan di bidang2 lainnya. ''Sayang, tak mendapat ruang untuk dibahas oleh kedua cawapres semalam,'' kata dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Wahyu Syahputra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar