Gusdurian Protes Spanduk Capres Cantumkan Gambar Gus Dur
Senin , 30 Jun 2014, 13:11 WIB
Republika
Gus Dur

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Keberatan penggunaan nama Gus Dur pada alat peraga pasangan capres/ cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa direspon oleh simpatisan KH Abdurrahman Wahid di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Para simpatisan yang tergabung dalam Gusdurian juga menolak penyematan nama tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini pada alat peraga kampanye yang masih marak terpasang di sejumlah titik di kota Ungaran, ibu kota Kabupaten Semarang.

“Siapa kelompok Gusdurian yang mengaku mendukung Prabowo-Hatta Silakan berhadapan dengan saya,” kata EM Syukron, salah satu aktivis Gusdurian Kabupaten Semarang, Senin (30/6).

Menurutnya, Gusdurian yang sudah berdiri di hampir seluruh wilayah di tanah air, tidak akan berpolitik praktis. Iapun menegaskan bukan Gusdurian yang ada di belakang pihak yang memasang alat peraga yang mencantumkan gambar Gus Dur ini.

Syukron mengatakan Gus Dur saat ini masih menjadi figur  penting. Namun, orang-orang yang mencintainya, tidak akan ‘menjualnya’ demi suara salah satu pasangan capres dan cawapres.

Karena itu, Syukron meminta pihak-pihak yang memasang alat peraga kampanye bergambar Gus Dur untuk segera melepasnya. “Pencantuman gambar Gus Dur untuk kepentingan elektoral merupakan tindakan yang tidak pas,” katanya.

Berdasarkan pantauan, alat peraga kampanye milik pasangan Prabowo-Hatta bergambar Gus Dur masih marak terpasang di sejumlah sudut Kota Ungaran. Salah satu yang terpantau adalah spanduk di pintu gerbang Perumnas Leyangan Damai, Ungaran Timur. Spanduk ini bertuliskan ‘Pemimpin yang Ikhlas pada Rakyat Indonesia itu Prabowo’.

Namun dalam spanduk tersebut juga mencantumkan gambar Gus Dur dan di bagian spanduk ini juga bertuliskan ‘Djoko Santoso Center 328’. “Kami tidak tahu siapa yang memasang. Tahu- tahu spanduk ini sudah terpasang di gerbang perumahan kami,” kata Iskak, salah seorang warga Leyangan Damai.

Redaktur : Citra Listya Rini
Reporter : Bowo Pribadi
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar