Pengamat: 'Serangan' JK ke Hatta Tadi Malam Tidak Efektif
Senin , 30 Jun 2014, 19:58 WIB
Debat Cawapres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Jusuf Kalla terlihat beberapa kali melontarkan pertanyaan menyerang ke Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa dalam debat yang digelar, Ahad (29/6) malam tadi. JK mencecar Hatta mulai dari istilah kebocoran negara yang pernah dilontarkan Prabowo sampai persoalan pribadi menyangkut kehidupan keluarga.

Namun begitu, serangan JK dinilai tidak efektif. Malah cenderung menjadi senjata makan tuan.

"'Pelurunya' kena diri sendiri. Mau nembak Hatta tentang pendidikan kok nanya cucunya sekolah dimana? Eh ternyata cucu Hatta belum sekolah, masih bayi," kata pengamat politik Jaringan Peneliti Muda Indonesia (JAMPI), Ahmad Zulkarnaen Lubis, ketika dihubungi, Senin (30/6).

Menurutnya, kesalahan itu terjadi karena JK terlalu semangat menyerang Hatta. Ia menilai dari ekspresi wajah, JK sangat yakin beberapa pertanyaannya bisa membuat Hatta terpojok. Tapi faktanya, Hatta malah menangkis semua serangan dengan penuh meyakinkan.

“JK bahkan bertanya tentang sesuatu yang di luar konteks pembicaraan. Apa hubungannya istilah ‘kebocoran negara’ dengan tema debat ? Kok itu ditanyakan juga? Tapi Hatta tetap jawab,” terangnya.

Sebaliknya, sekali JK ditanya perihal ketidaksetujuannya mengenai penghapusan ujian nasional (UN), ia langsung kewalahan. “Kelimpungan. Tak bisa menjelaskan, karena pandangannya berbeda dengan yang tertulis di visi-misi,” urainya.

Ia menyatakan, tindakan menyerang dalam debat sepertinya telah menjadi pola pasangan capres-cawapres nomor urut dua. Sebisa mungkin mengalahkan lawan debat meski keluar dari konteks yang dibicarakan.

Sebaliknya, pola komunikasi yang lebih menghargai lawan, mengedepankan cara-cara elegan seperti telah menjadi karakter sikap pasangan nomor urut 1.

“Hatta juga mengkritisi pandangan JK. Tapi semua masih dalam konteks juga disampaikan dengan elegan,” paparnya.


Redaktur : Hazliansyah
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar