Jokowi Minta Buruh Tangkal Isu Negatif yang Menyerangnya
Senin , 30 Jun 2014, 20:53 WIB
Republika/Wihdan Hidayat
Simpatisan Capres nomor urut 1 Joko Widodo memenuhi jalanan saat kampanye di Gresik, Jawa Timur, Ahad (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para buruh untuk menangkal berbagai isu negatif yang menyerang dirinya menjelang Pemilu Presiden, 9 Juli 2014.

"Saya minta kepada para buruh apabila menginginkan saya bisa menang dalam pilpres yang akan digelar tanggal 9 Juli 2014, maka kalau ada isu-isu negatif harus dibantah dan dijelaskan yang sebenar-benarnya untuk meyakinkan mereka," katanya di Tangerang, Senin (30/6).

Jokowi mengatakan hal itu di hadapan para buruh yang tergabung dalam "Relawan Buruh Sahabat Jokowi" di Tangerang. Gubernur DKI Jakarta noaktif tersebut mengatakan, saat ini banyak orang yang mengaku dekat dengan buruh, tetapi mereka tidak mengerti apa yang sebenarnya ada dalam kondisi saat ini. "Ya saya lama hidup yang serba kekurangan dan hanya kehendak Tuhan saya bisa jadi seperti sekarang ini," katanya.

Jokowi mengaku, telah menaikkan upah buruh hingga 44 persen selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. "Tidak ada dalam sejarah, baik itu bupati atau wali kota, maupun guberbur yang menaikkan upah buruh sampai 44 persen, terkecuali Gubernur DKI Jakarta Jokowi waktu itu," katanya.

Dia mengatakan, setelah menaikkan upah buruh tersebut, banyak dari pengusaha yang datang ke kantor untuk mempertanyakan kebijakannya tersebut. "Semuanya itu jelas dengan perhitungan-perhitungan secara wajar dan mereka setelah jelas ternyata juga mau menerimanya," katanya.

Jokowi dalam kunjungannya itu, mendapat sambutan meriah dari kalangan buruh tersebut. Ia kemudian melanjutkan bertemu dengan para guru di Citra Raya Kecamatan Cikupa, Tangerang.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar