REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto kembali mengingatkan akan praktik uang dalam Pemilu Presiden/Wakil Presiden, 9 Juli mendatang. Ia membicarakan money politics itu saat menyapa para pendukungnya di Dalam Probosutedjan, Ngasem, Yogjakarta, Selasa (1/7).
"Ada pihak-pihak yang sesumbar mengatakan akan bagi-bagi uang banyak. Jangan khawatir, uangnya terima saja. Itu hasil dari rakyat Indonesia sendiri," kata Prabowo. Namun pasangan Hatta Rajasa ini meminta para pendukungnya tetap setia memberikan dukungan pada pasangan nomor urut 1.
Prabowo menilai money politics itu masih bisa terjadi dalam pemilu mendatang. Namun ia meminta para pendukungnya tetap solid dalam memberikan suara. "Terima, masukin kantong, tetap coblos nomor satu. Biar kapok sekalian," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Menurut Prabowo, masih pihak yang menganggap bangsa Indonesia gampangan. Ia mengatakan, masih ada anggapan rakyat Indonesia itu bisa dibeli dan dibohongi. Karena itu Prabowo mengatakan pada para pendukungnya untuk mementahkan anggapan itu pada 9 Juli. "Saya katakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang terhormat dan tidak bisa dibeli, dan tidak bisa dibohongi," ujar mantan Danjen Kopassus itu.
Prabowo meminta para pendukung dan relawan untuk bersatu di hari-hari terakhir menjelang Pilpres. Ia meminta para pendukungnya untuk meyakinkan kerabat, keluarga, dan masyarakat lainnya ikut memberikan dukungan.
Ia berharap para pendukungnya tidak diam dan santai. "Yang kita hadapi adalah pertaruhan apakah Indonesia bisa didikte oleh negara asing atau kita berdiri di atas kaki kita sendiri," kata dia.