Politisi PKS: Kampanye Hitam Sebabkan 'Kekerasan' Pilpres
Rabu , 02 Jul 2014, 13:11 WIB
ROL/Fian Firatmaja
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dua kandidat pasangan capres-cawapres sama-sama mengklaim mendapat serangan black campaign (kampanye hitam). Semakin dekat dengan waktu Pemilihan Presiden/Wakil Presiden, upaya itu dirasakan semakin gencar terjadi.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, menyesalkan kampanye hitam masih saja marak dilakukan oleh berbagai pihak. Padahal, kata dia, semua sudah sepakat untuk mengusung pemilu yang damai dan berintegritas bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Tapi, ternyata black campaign malah semakin menjadi-jadi," katanya, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/7).

Hidayat mengatakan, semua perangkat harus berperan mengatasi kampanye hitam. Ia mengatakan penyelenggara pemilu di daerah dan aparat penegak hukum pun harus bekerja efektif untuk turut mengatasinya.

"Untuk kemudian menjauhkan masyarakat dari kekerasan Pilpres akibat dari menyebarnya black campaign itu," kata dia.

Dalam proses demokrasi ini, Hidayat berharap semua berjalan dengan damai. Salah satu syaratnya, menurut dia, proses pemilu ini harus terhindar dari kampanye hitam yang dapat menjadi sumber provokasi.

Sebagai anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Hidayat mendukung pesan damai para elite. Ia mendukung Prabowo yang mengajak para pendukungnya untuk tetap sejuk dan damai.

"Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak membalas fitnah dengan fitnah, tapi membalas dengan kerja yang lebih baik lagi agar rakyat lebih baik lagi," kata Hidayat.

Redaktur : M Akbar
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar