REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Tokoh rohaniawan Katolik Franz Magnis Suseno menyampaikan kritiknya terhadap Prabowo dengan membuat tulisan yang disampaikan melalui email. Surat tersebut kemudian diunggah melalui Facebook dan dinyatakan sebagai surat terbuka dari Romo Magnis.
Dalam surat tersebut, Romo Magnis menyatakan kekhawatirannya terhadap Prabowo yang kini disebutnya sebagai tumpuan Islam garis keras. Amien Rais ditunjuk sebagai salah satu pihak yang secara eksplisit menempatkan kontes pemilihan presiden (pilpres) sebagai perang badar. Romo Magnis menyatakan kaget dengan pernyataan Amien Rais tersebut.
“Saya kaget beliau memakai perbandingan seperti itu. Mungkin beliau stres atau bagaimana saya tidak tahu.” Kata Romo Magnis ketika dihubungi RoL, Rabu (2/7).
Menurut Romo Magnis, tidak seharusnya Amien Rais menempatkan kontes dua calon presiden sebagai perang suci melawan kafir. Kedua calon tersebut, kata Romo Magnis, dalam praktik agama tidak ada yang mengungguli yang lain. Karenanya, kurang bijak hal tersebut dihubungkan dengan semacam perang Badar.
“Saya sangat prihatin dalam hal politik seperti ini dimasukkan dalam isu agama yang di dalamnya hanya ada kafir dan tidak kafir.” kata Romo Magnis.
Menurut Romo Magnis, dalam dunia politik persaingan adalah hal yang wajar. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada para pendukung calon presiden agar tidak perlu mengkafirkan pihak lain.
“Orang boleh pilih. Prabowo dan Jokowi, dua-duanya ada kekurangan, ada kekuatan. Tapi kalaupun berpihak, maka jangan dikafirkan. Persaingan itu biasa. Saya berhadap dua-duanya beragama dan menjunjung tinggi Pancasila.”
Sebelumnya diberitakan, Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara ini menulis surat terbuka terkait Prabowo Subianto. Dalam surat itu, ia menyatakan keengganannya untuk memilih pasangan nomor urut satu tersebut.