PDIP Akan Laporkan TV One ke Dewan Pers
Kamis , 03 Jul 2014, 15:44 WIB
tvindonesia.com
TV One (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Juru bicara tim kampanye nasional pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto mengkritik keras pemberitaan sebuah stasiun televisi swasta yang dinilai telah menyudutkan dan menghina pasangan capres-cawapres Jokowi-JK.

"Pemberitaan stasiun televisi tersebut, sudah tendensius dan tidak mengindahkan etika," kata Hasto Kristiyanto melalui siaran persnya yang diterima, Kamis.

Menurut Hasto, pemberitaan yang dinilainya tendensius itu adalah tudingan Jokowi komunis. "Tudingan itu sama sekali tidak benar," katanya. Hasto menegaskan, tudingan itu adalah "settingan" untuk menghambat laju peningkatan elektabilitas pasangan Jokowi-JK yang sudah tinggi.

"Berita 'settingan' itu memberikan implikasi besar, yakni kembali mengoyak persatuan bangsa," katanya. Hasto menjelaskan, komunisme adalah ideologi yang telah mati, di Eropa Timur mengalami kebangkrutan dan Tiongkok sekalipun, sudah lama ditinggalkan.

Terhadap pemberitaan yang dinilai telah menyebarkan kabar bohong terhadap PDI Perjuangan dan Jokowi, Hasto mengajak seluruh kader PDI Perjuangan untuk tetap tenang. "Hukum harus ditegakkan, dan pihaknya akan melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yakni melaporkan stasiun televisi tersebut ke Dewan Pers. Kita menghadapinya dengan dingin, meskipun tuduhan itu menyakitkan," katanya.

Hasto juga mengingatkan kepada semua kader militan, untuk tetap menjaga nama baik partai dan kehormatan, dengan menempuh jalan damai.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar