Laskar Santri tak Terima Jokowi Disebut Sinting
Jumat , 04 Jul 2014, 06:00 WIB
Capres nomor urut dua Jokowi, saat berkampanye di Lapangan Monumen Bandung Lautan Api (BLA), Kota Bandung, Kamis (3/6). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Dewan Koordinasi Nasional Laskar Santri Nusantara (LSN) Muhammad Utomo mengatakan, para santri yang tergabung dalam Laskar Santri Nusantara tidak terima pernyataan politisi PKS Fahri Hamzah yang menyebut Jokowi sinting karena menjanjikan 1 Muharam sebagai hari Santri Nasional.

"Pada bulan Ramadhan yang suci ini seharusnya tidak dikotori oleh pernyataan yang tidak baik. Para santri tidak terima dengan pernyataan Fahri yang menyebut  Jokowi sinting karena menjanjikan 1 Muharam dijadikan hari Santri di Twitternya," kata Utomo di Jakarta, Kamis, (3/7).

Permintaan 1 Muharam dijadikan hari Santri, ujar Utomo, dilakukan oleh Pondok Pesantren Babussalam di Malang. "Harusnya Fahri Hamzah tidak membuat pernyataan yang menyakitkan itu, permintaan santri itu harus ditampung," ujarnya.

Santri, terang Utomo, memiliki peran besar dalam upaya perjuangan meraih  kemerdekaan, mereka turut berjuang bersama rakyat dan tentara. Jadi wajar jika diberi perngharaan dengan membuat hari santri.

Fahri, lanjut Utomo, harus meminta maaf kepada para santri atas pernyataannya tersebut. "Niat Jokowi menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri harus didukung,"katanya.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : Dyah Ratna Meta Novia
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar