Kubu Jokowi-JK Sambut Baik Putusan MK Soal Pilpres Satu Putaran
Kamis , 03 Jul 2014, 20:42 WIB
Republika/Edwin Dwi Putranto
Jokowi-JK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan, mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah menetapkan Pilpres hanya satu putaran. Menurut politisi dari Partai Nadem tersebut, sudah seharusnya Pilpres hanya digelar satu putaran karena memang hanya ada dua pasangan calon.

"Kalau Pilpres dua putaran, hanya diikuti oleh dua pasangan calon, bisa disebut sebagai Pilpres yang berputar-putar," kata Ferry di Media Center JKW4P di Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/7).

Ferry menambahkan, putusan MK tersebut telah memberikan kepastian hukum pelaksanaan Pilpres. Sehingga, tidak ada multitafsir lagi dalam memaknai Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

"Karena kalau ada multitafsir biasanya akan ada yang protes setelah hasilnya muncul," ujar dia.

Seperti diketahui, MK telah mengabulkan permohonan uji materi pasal 159 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. MK memutuskan Pilpres 2014 hanya satu putaran karena hanya ada dua pasangan calon.

Sebelumnya, Undang-Undang itu dimaknai pasangan terpilih adalah pasangan yang meraih suara lebih dari 50 persen dari jumlah suara dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di Indonesia. Jika tidak, maka diadakan putaran kedua yang diikuti oleh dua pasangan dengan suara terbanyak pertama dan kedua.

Setelah putusan MK ini, maka pasangan terpilih adalah pasangan yang meraih suara 50 persen plus satu. Tidak ada lagi persyaratan persebaran suara di provinsi.

Redaktur : Hazliansyah
Reporter : Halimatus Sa'diyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar