REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Calon wakil presiden nomor urut satu, Hatta Rajasa, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengembangkan konsep syukur dalam menjalani kehidupan. Menurut Hatta, salah satu bentuk manifestasi syukur adalah dengan bekerja keras untuk kemajuan bangsa. Demikian disampaikan Hatta saat berbicara di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda, Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (3/7).
"Senjata umat Islam itu syukur," ujar Hatta.
Khusus kepada para santri ponpes Miftahul Huda, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional itu mencontohkan salah satu bentuk syukur. Keberadaan sampah yang tercecer untuk kemudian dibuang ke tong sampah adalah sebuah sikap yang baik. Akan tetapi lebih baik lagi jika sampah yang masih bisa memberikan nilai tambah, diolah. Misalnya menjadi pupuk. "Orang yang bersyukur ada nikmat tambahan dari Allah," kata Hatta.
Lebih lanjut, Hatta menekankan pentingnya peran ponpes sebagai pusat keunggulan. Ponpes juga berperan sebagai pusat peradaban. Peradaban merupakan puncak dari interaksi perilaku manusia, baik budaya dan aktivitas-aktivitas yang melahirkan perilaku kebaikan.
"Kalau bangsa kita maju, pendidikan harus nomor satu. Bangsa kita, bisa menjadi bangsa besar, mandiri, berdaulat, adil dan makmur, apabila sungguh beri perhatian ke SDM," kata Hatta.