Muhammadiyah: Pernyataan Romo Magnis Mengandung Kebencian
Jumat , 04 Jul 2014, 01:51 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Rohaniawan, Frans Magnis Suseno (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Surat Romo Franz Magnis Suseno yang beredar Rabu (2/7), masih mengundang komentar dari berbagai pihak. Termasuk Organisasi masyarakat (ormas) Muhammdiyah.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan, pernyataan Romo Magnis dalam surat terbukanya yang menyebutkan bahwa pendukung Prabowo-Hatta berasal dari kalangan Islam garis keras sangat disayangkan.

"Pernyataan itu secara implisit mengandung unsur kebencian terhadap sekelompok orang, Apalagi dia tidak menjelaskan kelompok mana saja yang dia maksud dengan Islam garis keras," ujar Daulay, Kamis (3/7).

Ia menambahkan, Romo Magnis Suseno juga tidak pantas mengomentari pernyataan Amien Rais tentang semangat perang Badar dan perang Uhud. Hal tersebut dikarenakan Romo Magnis tidak mendengar secara langsung pernyataan tersebut dari Amien Rais.

Selain itu, Romo Magnis dinilai juga tidak kompeten untuk menjelaskan sejarah Islam karena di luar disiplin keilmuannya.

"Magnis Suseno tidak otoritatif mengomentari soal sejarah Islam, selama ini semua orang mengenal Romo Magnis sebagai pakar filsafat, bukan seorang pakar Islam," paparnya.

Ia menambahkan, jika Romo Magnis mengomentari soal Karl Marx dan Komunisme maka akan mudah diterima oleh berbagai pihak. "Dia kan memang ahli di  bidang itu, Bahkan dia menulis soal itu secara mendalam," katanya.

Daulay juga mengatakan, sebagai tokoh lintas agama, seharusnya Romo Magnis mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan. "Jangan sampai pernyataan yang dikeluarkan oleh Romo Magnis tersebut  justru menimbulkan sikap saling curiga antarsatu dan lainnya," ujarnya.









Redaktur : Chairul Akhmad
Reporter : Marniati
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar