REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak penyelenggaraan Pilpres 2014 jatuh pada 9 Juli 2014. Mabes Polri mengaku telah menyiapkan personelnya untuk mendukung keamanan acar lima tahunan tersebut.
Namun, Polri tetap membutuhkan dukungan dari segala pihak yang berkepentingan di Pilpres 2014 agar berjalan dengan tertib, aman dan lancar. Terutama yang berkaitan dengan tindakan yang bersifat provokasi
''Kita harus membangun hubungan dengan anak bangsa yang punya hak pilih agar tidak perlu ada saling kebencian. Polri mengajak semua yang terlibat menyadari bahwa kegiatan dalam rangka mekanisme ini untuk lima tahun kedepan,'' kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Ronny F Sompie.
Ronny memfokuskan pernyataannya lebih tertuju kepada media. Menurut Ronny, pernyataan yang berisi menjurus ke hate speech agar sedapat mungkin dikurangi.
Ia mengatakan, media seharusnya menyampaikan informasi kepada masyarakat secara positif termasuk yang ingin berbicara sebagai narasumbernya.
Ronny melanjutkan, walapun fakta itu benar ada, maka tidak perlu dipolitisasi, pasalnya peran media sangat besar dalam Pilpres 2014.
''Media lebih sifatnya diplomasi, bukan mencaci maki,'' kata dia.
Menurut Ronny, mengkritisi berbeda dengan menuding. Alangkah baik, menggunakan kata yang tepat agar kesadaran masyarakat terbangun. ''Karena tujuan kita ialah pembangunan nasional seperti di pembukaan UU mencerdaskan kehidupan bangsa,'' kata dia.